Aku bangga memilikimu sebagai yang pertama, meski bagimu aku bukan yang pertama. Namun, sedikit pun itu tidak mengurangi bahagiaku. Wujudmu lebih dari doa-doa yang kulangitkan.
Kamu tidak sempurna, aku tau, aku menerima semuanya. Karena sekurang-kurangnya kamu ialah sempurna yang aku inginkan. Aku tidak berjanji bisa menyembuhkan luka dari masalalumu, tapi aku berjanji akan mencintaimu lebih keras.
Mira, menggemaskan rasanya jika diingat kembali. Bagaimana aku harus memotong jarak Pati-Surabaya untuk menemuimu. Lebih dari lintas kota, cinta kita antar-provinsi. Dengan penuh debar, dadaku sesak sepanjang perjalanan bus patas membawaku kepadamu.
Sebelum aku akhiri tulisan ini, aku ingin mengucapkan kepadamu; Terima kasih telah menjelma jadi "iya" atas kesemogaanku. Aku bangga sekaligus terharu.
MIRA ITU PANGGILAN UNTUK MOBIL PERTAMAKU YA, TEMAN-TEMAN. NAMA MIRA AKU AMBIL DARI 'MITSUBISHI MIRA-GE' ðŸ˜
Btw, Aku belinya awal Mei 2024 dari Surabaya. Mobil dalam kondisi baru banget diisiin pajaknya. Plat masih panjang, sampai 2028. Mobil ini sangat berarti besar dalam perjalanan karirku. Setelah sebelumnya berdiskusi dengan istri untuk menjatuhkan pilihan, dari mulai Suzuki Karimun, Suzuki Swift, Suzuki Splash, Suzuki SX4.
Untuk hal otomotif memang aku kagum dengan pabrikan Suzuki, terutama bentuknya yang unik-unik. Itulah kenapa daftar beli mobil aku dan istri isinya pabrikan Suzuki semua. Tapi kenapa akhirnya justru menjatuhkan pilihan ke Mira (Mitsubishi)? Jawabannya: Pertama, aku mengikuti intuisi istriku. Kedua, jelasnya suku cadang Mitsubishi lebih mudah didapat daripada Suzuki (bukan berarti Suzuki nggak laku ya di Indo, Suzuki bagus makanya jarang ganti suku cadang).
Terakhir aku mau bilang terima kasih untuk teman-teman atas doa-doa baiknya, semoga doa baik kembali pada yang punya. Sampai detik ini aku sendiri masih tidak percaya bisa sampai sejauh ini. Thank you, alam semesta. Dan untuk diriku sendiri, so proud of you.
0 komentar:
Posting Komentar