Rabu, 2 Oktober 2013, Ketika Makalah dan Pena Tak Mampu Bicara!
Pada suatu malam. Pikiranku mengambang tidak jelas. Tapi yang pasti aku mencoba menerka-nerka apa yang terjadi 3 tahun kedepan. Ketika kita sudah tidak di wajibkan pakai sepatu kalau pergi ke kampus. Waktu dimana makalah
hanya tinggal sampah yang duduk di bawah semangat-semangat yang pernah kita ukir bersama-sama. Dan waktu dimana kita tidak bisa mengulang kembali kenangan
yang seperti itu!
Sekarang aku baru menginjak masa-masa awal semester 3. Aku sangat bersyukur sekali bisa mengambil
24 (jatah) SKS di semester 3 ini. Karna hampir saja gagal gara-gara banyak absen kosong semester lalu.
Selama 3 semester yang
telah terlewati. Banyak sekali kenangan pahit manis yang tidak mungkin
bisa di lupakan. Mulai dari keluarnya Daris dan Eli waktu masih semester
1. Sulhan yang pas akhir semester 2 ninggalin kita. peraturan On Time
nya pak Sidad yang tidak bisa di tolerir. pak Habibi yang suka nyuruh
bawa ini, bawa itu. pak Faiz yang suka sekali cerita sejarah. pak
Wakhrodi yang formal. bu Roudhoh yang suka nulis namanya
‘Raodah’ padahal kita manggilnya bu Roudhoh. pak Khosyi’in yang suka
bilang ‘Sudah Nggeh?’. pak Kadar yang masih suka manggil-manggil sulhan yang mana dia udah tidak ada di kelas kita. sampai pak Minan yang sering minta pindah jam tayang.
Aku terbayang-bayang, jika 3 tahun yang akan datang nanti ada seseorang yang bertanya kepadaku, “ apa sih yang kamu ingat dari kuliah? “
pasti aku jawab “ aku inget Pessy, temen yang sering banget ngajakin bolos. Bang Tolib yang jago banget akting atau sekedar berdrama. Afriza yang pinter banget masalah install menginstal PC, mungkin
install ulang otak yang ngeblank dia juga bisa. Hadziq yang imut nan unyu sekaligus ketua
LC. Muntaha yang selalu punya ide-ide gila *mungkin gila beneran dia*. Murtadho yang suka keringetan
kalo deket-deket anak cewek. Mughti yang kalo senyum udah mirip kayak orang
tidur. Fakih yang pendiem. Nasruddin yang suka manggil temennya pake
awalan ‘Kang! Mbah! Mbak! Mami! Anak tiri! Beb!’, Ina yang NDUT. Shomad yang kalo ngomong sistematis. Pak pentol yang sejak semester 1 sampai sekarang hp nya selalu canggih terus, gonta ganti robot ijo. Nafis yang kalo denger pelajaran pasang muka 'iya, iya aku paham'. Padahal aslinya?"
“Terus
bu kartini yang paling pinter deh. Sumiyatun yang kalo ngomong cepet banget.
Elsa yang kalo ngomong haluuussnya minta ampun, jalan juga selow gitu *elsa dan sumiyatun ini adalah dua sejoli putri solo*, Khoir yang males pas pelajarannya
pak habibie. Lina yang rese banget kalau lagi laper. Isriyani yang pendiem dan jarang nanya *baginya diam itu emas, banyak bicara itu mas-mas*. Dina yang kalau ngomong suka nggak pede. Nana yang kalau nanya
kepalanya pake ngangguk-ngangguk segala *bukan tahlilan lho ini*. Umi Hanik yang baik banget pas
jajan di kantin ngambilin nasinya suka dibanyakin. Uul yang selalu lebih memilih diam daripada harus ikut
campur dalam perdebatan sumpah serapah yang nggak ada habisnya. Naia yang pernah bikin temen 1 kelas hectic gara-gara dia nyium kakaknya pas pandangan temen-temen tertuju padanya. Mamas yang kalo pas ngantuk lucu banget udah kaya boneka“.
Mungkin saat ini banyak sekali yang berharap cepet-cepet selesai S1. Tapi
nanti, pasti ada waktunya juga dimana kita harus mundur kebelakang untuk
menengok kenangan-kenangan kita yang aduhai ini.
Kawan, ada 5 hal di dunia ini yang tidak mungkin bisa di tarik kembali ;
1. Batu setelah di lempar
2. Kata-kata setelah di ucapkan
3. Kesempatan
setelah berlalu
4. Waktu setelah beranjak pergi
5. Dia yang sudah terlanjur dimiliki orang lain *halaahh*
Ke 5 hal itulah yang sedang kita jalani saat ini. Nikmatilah
waktu yang kita jalani senikmat mungkin. Berbenahlah selagi bisa. Agar kita tau, Kemana nanti kita harus kembali di saat makalah dan pena
tak mampu lagi berbicara.
0 komentar:
Posting Komentar