the power of canon 1200D |
Fajar menyingsing, radio yang sengaja saya setel pelan semalam masih sayup-sayup terdengar.
Oleh sebuah lagu lama dari club 80’s yang sangat populer waktu itu. segera saya matikan radio yang letaknya sekitar setengah meter dari pintu kamar. Kemudian saya menyalakan
lampu kamar, masih berantakan sekali, nampak di atas kasur, sebelah bantal
tidur, novel Dilan yang saya baca semalam masih terbuka di halaman 235, saya tutup segera.
Pelan-pelan saya mencoba mengumpulkan segenap nyawa
yang masih tercecer di lantai alam lelap, Dengan segenap kekuatan yang ada saya mencoba berjalan gontai
menuju dapur. Saya menemui wajah saya sendiri di cermin, nampak jelas garis di pipi kanan yang setelah beberapa menit saya amati ternyata itu mirip sekali dengan lintasan
motor cross di sebuah game playstation yang dulu sering saya mainkan #MasahKecilBahagia
“cuurrrkkkkk...” bunyi air dispenser yang turun ke secangkir teh kantong. Sembari saya tiup pelan-pelan, saya minum tehnya dengan perlahan. Tidak lupa juga, selalu saya tulis ‘jogging’ di setiap pagi pada PM BBM saya (ini di tulis waktu BBM masih rame di pake orang untuk berkomunikasi, tidak seperti sekarang), tentu hanya
sekedar untuk gaya-gayaan. Biar dibilang keren aja sama teman-teman. Karena tidak
mungkin orang seperti saya mau berkeringat di pagi buta. Secara saya orangnya males
mandi. Apalagi waktu airnya dingin seperti pagi ini. Kalaupun di suruh memilih untuk mandi pagi atau
tidur diluar tanpa selimut, sepertimya saya lebih mempertimbangkan pilihan kedua
daripada yang pertama. Mungkin bagi beberapa perempuan berpikir saya bukan sosok pendamping yang baik. It's oke, tapi saya tidak perduli. Saya memang hidup
tidak untuk mempersiapkan diri sebagai calon suami yang baik. Lagian kalau
masalahnya cuma males mandi kan nggak ada hubungannya sama kriteria calon
pendamping yang baik *iyain dong hihi*. Sama halnya kalau saya lihat para koruptor, mereka
rapi. pakai dasi, selalu mengenakan jas dan kalau saya amati rambutnya selalu
klimis, kan? Ya, meskipun mulutnya juga klimis sih. Hehehe
Terkadang secara tidak sadar sering
kali kita terlalu sibuk mengejar kesuksesan. Sehingga lupa menjadi pribadi yang
menyenangkan. Seharusnya nggak perlu se-tergesa itu untuk sukses. Sampai-sampai ketika hujan hujan turun kita trabas demi sebuah target. Kenapa tidak biarkan saja dulu,
hujan turun? Kita bisa minum-minum teh panas dulu kan, sambil menikmati setiap
rinainya. Janganlah menjadi bebal hanya karena di kejar target!
Cowok ganteng
itu yang seperti saya cowok yang lebih banyak berbuat daripada cuma berkata-kata,
itu menurut saya, kalo kalian tidak setuju, saya tidak peduli. Seperti halnya
ketidakpedulian saya terhadap perempuan yang menganggap bahwa mahluk laki-laki yang
males mandi, macem saya ini, bukanlah calon pendamping yang baik. Sebenernya,
bisa saja saya memenuhi semua syarat yang dibutuhkan untuk menjadi calon
pendamping yang baik. Tapi yang tidak bisa diterima adalah, bayangkan saja ketika saya sudah memenuhi segala syaratsebagai calon pendamping yang baik, tapi ternyata perempuan yang saya sukai
justru menyukai laki-laki lain yang baru saja datang di kehidupannya. Kamu tau kan?
Terkadang perempuan yang memiliki selera tinggi akan kehilangan “selera
tingginya” itu ketika tiba-tiba sang perempuan jatuh cinta tanpa sebab kepada orang
baru. Saya kira itu lebih menyakitkan ketimbang sekedar di anggap bukan calon pendamping
yang baik. Setidaknya cukup untuk saya gunakan sebagai dalih kenapa saya dengan
sengaja tidak mempersiapkan diri sebagai calon pendamping yang baik.
Meski saya bukan calon pendamping yang baik. Setidaknya saya selalu mandi waktu sore mau
maghrib *Ya meski kadang isya’ baru mandi sih :v eh, tapi pernah juga waktu itu
gak mandi sama sekali gara-gara ketiduran. Tapi kayaknya saya boong deh, maksutnya
sering hehehe. Dasar, semua laki-laki sama sajah!!!!
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusjika bukan calon pendamping yang baik, berarti calon mempelai yang baik masbro, masa hanya jadi pendamping -_-
BalasHapus