Danang Putra Arifka's

Blog

Aku Benci Kehilanganmu

Leave a Comment

Sampai saat ini, aku bahkan masih meyakini, ketiadaanmu terkesan seperti mengada-ada. Ada rambut yang dulu belum selesai kau belai sepenuhnya. Ada telinga yang belum bosan mendengar ocehan darimu yang manja. Terkadang yang aku kira itu bibirmu, ternyata hanya angin yang sedang mencumbu pipiku.

Semua lagu yang pernah kita dengar bersama, kini saat aku mendengarnya lagi seperti pisau yang menyayat-nyayat hatiku, hingga tipis. Perasaan kacau yang dulu ku sebut merindukanmu kini hanya terasa kehampaan merelakan. Cerita yang dulu sedikit demi sedikit kita bangun, aku dipaksa mengikhlaskan. Mana mungkin?

Kini pada setiap makanan yang pernah aku makan bersamamu, setiap tempat yang pernah kudatangi bersamamu, setiap apa-apa yang pernah kita tangisi bersama,  sekarang datang sebagai gugusan paku yang berbaris menunggu menancap punggungku sesaat sebelum waktu tidurku tiba.

Inikah patah hati itu? Atau jangan-jangan patah hati itu tidak ada. Kamu tau? Yang paling fatal dari kehilanganmu adalah; aku kehilangan diriku sendiri. Aku benci mengakui: aku benci kehilanganmu.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar