Danang Putra Arifka's

Blog

Love in Silence

Leave a Comment


Sesungguhnya ketika melihatmu jatuh aku ingin sekali membisikkan di telingamu bahwa, jika tidak ada satupun alasan untuk dunia melihatmu bahagia, bisakah kamu untuk bahagia bersamaku saja? Atau jika kamu tidak bisa, bersumpahlah kepadaku untuk tidak juga dengan yang lain. Karena kamu tau, aku tidak akan kuat melihat itu.


Seperti sekarang,


Tidak memiliki namun merasa takut kehilangan, merindukan meski tau tidak kamu rindukan, ku doakan walaupun doanya  barangkali tidak kamu butuhkan.


Aku sulit mengerti bagaimana memposisikan dirimu dalam hatiku, terkadang seperti malaikat: memberiku petunjuk meski tanpa berucap. Walau meski terkadang juga seperti benang layang-layang yang diam-diam tanpa sadar menyayat.


Aku bertanya kepada cermin kamarku, sebenarnya aku yang tidak bisa memposisikanmu di hatiku atau jangan-jangan aku yang tidak bisa memposisikan diriku sendiri?


Aku baik-baik saja mencintai sendirian, namun satu hal yang membuatku kacau adalah terkadang aku merasa: aku juga butuh duduk berdua denganmu, tidak berbicara sendirian seperti yang sudah-sudah, tidak overthinking sampai lupa waktu tidur yang teratur, tidak hanya berputar-putar sendiri dalam kepalaku menanya apa kabar kamu, hari ini.


Imajinasiku selalu lancang, memutuskan sendiri tanpa meminta persetujuan darimu. Padahal aku saja belum tau sebenarnya mencintaimu itu boleh atau tidak?

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar