Danang Putra Arifka's

Blog

Restu

2 comments


Kita sudah sampai di ujung, sayangku. Sudah benar-benar ada di ujung. Bukan seperti ujung yang sudah-sudah; yang bisa kita paksa-panjangkan dengan melawan keadaan. Kali ini berbeda, kita memang sudah sampai waktunya untuk saling melepas genggaman.


Ucapkan selamat tinggal terakhir untuk segala hal yang telah menjadi udara yang memberi kesempatan untuk kita bernafas dan bertumbuh dengan baik. Juga kepada ke dua hati kita yang tiada lelah diobrak-abrik.


Aku pernah memimpikan suatu senja bersamamu, berdiri di atas bulir-bulir pasir yang hangat, menghirup udara bebas jauh dari hiruk pikuk penatnya udara jalanan, menikmati hamparan langit yang tampak lelah, menghadap ke laut, merentangkan tangan sembari kita tersenyum berdua. Ya, meski pada Akhirnya harus aku terima itu sebagai hari yang tidak akan pernah datang.


Aku setuju setiap yang mulanya bertemu pasti akan berpisah, tapi entah kenapa menerima untuk berpisah darimu rasanya susah.


Aku setuju setiap yang mulanya berwujud pasti akan hilang, namun entah mengapa aku selalu merasa tidak pernah siap kehilanganmu.


Sayang, aku juga sepertimu (atau bahkan lebih parah). Aku tidak yakin bisa benar-benar menghilangkan setiap apa-apa darimu yang pernah berhasil melukis tawa di wajahku. Semuanya seperti bergerak begitu cepat, walau rasanya seperti baru sesaat. Kenangan-kenangan kemarin kita tiba-tiba menjadi hal yang teramat berharga, obrolan-obrolan kecil kita sebelum tidur yang bahkan entah kenapa justru menjadi sesuatu yang kadangkala ku ingat di saat-saat yang tidak tepat.


Tenang saja cintaku, kamu tidak hancur sendirian, kita hancur bersamaan. Kamu melebur di palung terdalam di jiwaku, menyatu dalam aliran darahku. Sampai detik Tuhan menyesaatkan hubungan kita, aku pastikan; kita hanya akan beda rasa, tapi tetap satu doa. Dan jika memang 'restu' adalah satu-satunya hal yang menjadikan kita berpisah, doaku adalah semoga tidak ada kisah seperti kita lagi pada cinta orang lain.


Dengan berat hati aku tetap harus mengikhlaskanmu, meski itu dengan membohongi diri. 

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

2 komentar:

  1. Mantap sekali kakak ayo lihat blog aku juga dong kakak sumurhabgat.blogspot.com

    BalasHapus