Danang Putra Arifka's

Blog

Roulette

Leave a Comment


Saat membaca ini mungkin saja kamu sedang takut dengan kekasihmu. Barangkali takut jika ketahuan kemudian kamu membaca ini melalui ponsel temanmu. Takut itu wajar tapi aku salut untuk usahamu, karena sampai detik keyboard di hp-ku berpacu menulis tulisan ini rasa di hatiku masih sama--masih sering memikirkan kamu.


Dari mulai kamu yang masih sering datang ke mimpiku, kamu yang masih membuatku de javu saat melewati jalan yang dulu pernah kita lewati berdua, sampai kamu yang tidak pernah aku lupa; betapa kamu tidak suka minuman soda.


Naik bus di hari siang menjelang sore sepulang kerja, melihat ruas-ruas jalan dari jendela bus, atau deretan pertokoan juga rumah-rumah yang terlewat seperti sebuah kolase foto yang diputar dengan cepat hingga mengaburkan pandanganmu.


Aku adalah orang yang berdiri di seruas jalan yang kau lewati. Aku adalah orang yang berharap di tempat aku berdiri, kamu berhenti. Tapi kamu tahu kemana tujuanmu. Tujuanmu masih jauh, bukan di titik aku berdiri.


Kita tidak berharap kelak akan seperti ini, namun di cerita yang kita pilih cinta tidak mempertemukan kita pada kebahagiaan. Aku pamit dari penantian, bukan karena lelah, melainkan tahu bahwa tujuanmu bukan aku. Aku ikhlaskan begitu, barangkali kita memang lebih baik yang begini. 

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar