Selasa, 22 juni 2014. Kota Kita Sedang Dilanda Kemarau, Sayang!
Kau adalah gurat senyum yang tertahan,
Kau takdir tangis
yang telah mengendap!
Hari hari bahagia aku jalani bersamamu. Menjejaki setiap butiran waktu di sepanjang jalan yang telah kita lalui. Menapaki jutaan senyum dan hangat air mata yang telah tertuang. Seharusnya aku tau, kau akan mengganti bayangku dengan yang lain. Tetapi tampaknya cintamu telah membuatku buta.
Aku tak mampu menerobos tebalnya angin yang menghempasmu
hilang Dari daya ingatku. Seperti ketidakberdayaanku meresapi senyummu
yang kini telah terkenang. Yang pada akhirnya membuat aku harus menelan bulat-bulat rindumu
dengan mata terkatup basah saat lelap menyergap gelap.
Demi cinta yang dulu pernah aku pohonkan doa di atasnya. Dan
demi air mata yang deras menuruni lelah gurat senja. Aku akan mati-matian mempertahankan rasamu,
cintamu, dan segala hal yang membuat aku merasa cukup atas dirimu.
Kemarau sedang melanda kota kita, sayang. Petikan gitar tahun lalu mengingatkanku pada sesosok rasa yang tak kenal lelah.
Meski hujan datang. Meski hanya di cahayai dengan lentera sketsa dari balik jendela kamarmu. Aku
tetap datang kerumahmu untuk memeluk erat rapuh ragamu. Memastikan bahwa kau memang
pantas untuk aku ingat selamanya.
Wajahmu pualam secantik pucat pasi purnama bersendu.
Tanganmu lambang kehangatan ibu, yang terkadang membelai rambutku dengan pelan
melalui mimpi. Dan ketika mataku aku buka pelan-pelan ternyata kau sudah tak berada
di sampingku lagi. Kau hanya hidup di alam fatamorgana.
Ku rentangkan tangan dengan mata tertutup. Meresapi setiap
detik kehadiranmu bersama angin pagi. Kau tak terlihat, namun bisa aku rasakan, seperti angin.
Di atas punggung ini, ingin sekali aku menggendongmu. Berputar-putar dan tertawa di
atas padang rumput yang luas, sampai kita lupa caranya diam.
Tetapi di saat kembali aku buka kedua mata, kau sudah
hilang. Hanya daun dan angin itu yang menyapaku. Kota kita sedang di landa
kemarau, sayang!
Teruntuk seseorang,
Aku ingin sekali
berbicara denganmu dikala ini.
Sekedar untuk mencium wangimu.
0 komentar:
Posting Komentar