Selasa, 22 Juli 2014. Selamat Kepada Bapak Jokowi-JK.
“apa-apaan?
Dasar Media Bias! Tuh TVone ama MNC group abis-abisan dukung Prabowo terus!” *sodorin
Metro, Tempo, Kompas, Jakpos, BeritaSatu.com, dll, dll, dll, dll*
“buat apa milih Prabowo? Nanti kalo orde baru ke ulang lagi baru tau rasa!” *kalo emang terulang kembali, kenapa harus takut? Lhawong presiden cuma satu sedangkan rakyat itu banyak kok takut?*
“Pemilu di hongkong, katanya tim-ses Prabowo kongkalikong sama Panitia penyelenggara buat nyoblos nomer 1 ya?” *tanya sonoh sama KPU!*
Sekarang pemilu telah usai, tadi pagi, seorang saudara bilang “yaahhhh, jagoan kita kalah!..hiks!”
Lah? Mikirnya jangan gitu lah! Namanya juga Demokrasi, pasti ada yang menang ada yang kalah. Siapa pun yang menang, harusnya kita menganggap itu kemenangan mutlak seluruh rakyat Indonesia. Dengan didasarkan pada data hasil penghitungan suara yang dilakukan oleh KPU. Lebih baik kita berpikir positif! Semoga pak Jokowi-JK adalah yang terbaik untuk kelangsungan Indonesia dalam 5 tahun kedepan.
Jangan lupa untuk selalu mendukung hal-hal baik yang beliau lakukan kelak. Jangan lupa juga untuk berani bersuara dan mengkritisi kebijakan beliau kelak kalau dirasa itu merugikan masa depan bangsa tercinta kita. Tapi ingat, jangan mencari-cari kesalahan beliau hanya karena kita diawalnya gak dukung beliau.
Selamat menjadi orang nomer 1 di Indonesia pak Pres Jokowi beserta Wapres Jusuf Kalla. Semoga janji-janji dan ikrar bapak selama kampanye bisa terlaksana. Selama itu demi kemajuan bangsa, saya bakal dukung Bapak. Semoga menjadi pemimpin yang amanat bagi masyarakat yang 53%, 47% maupun yang gak milih sama sekali.
Oiya. Tol lautnya saya tunggu pak Pres!
Untuk pak Prabowo! seorang ksatria sudah biasa jatuh di medan perang, saat ia jatuh, ia tau satu hal yang harus dilakukan, Bangkit!! Terima kasih bapak telah maju dalam pencalonan kali ini, menambah ragam warna corak kepemimpinan calon yang akan kita pilih, meski akhirnya kalah. Hasil rekapitulasi dari KPU tidak akan sedikitpun mengurangi rasa hormat saya kepada bapak yang setidaknya telah berusaha memperjuangkan ikrar bapak untuk Indonesia lebih baik, meski akhirnya gagal sebelum bapak benar-benar memperjuangkannya.
Salam dari anak bangsa yang 47%
“buat apa milih Prabowo? Nanti kalo orde baru ke ulang lagi baru tau rasa!” *kalo emang terulang kembali, kenapa harus takut? Lhawong presiden cuma satu sedangkan rakyat itu banyak kok takut?*
“Pemilu di hongkong, katanya tim-ses Prabowo kongkalikong sama Panitia penyelenggara buat nyoblos nomer 1 ya?” *tanya sonoh sama KPU!*
Sekarang pemilu telah usai, tadi pagi, seorang saudara bilang “yaahhhh, jagoan kita kalah!..hiks!”
Lah? Mikirnya jangan gitu lah! Namanya juga Demokrasi, pasti ada yang menang ada yang kalah. Siapa pun yang menang, harusnya kita menganggap itu kemenangan mutlak seluruh rakyat Indonesia. Dengan didasarkan pada data hasil penghitungan suara yang dilakukan oleh KPU. Lebih baik kita berpikir positif! Semoga pak Jokowi-JK adalah yang terbaik untuk kelangsungan Indonesia dalam 5 tahun kedepan.
Jangan lupa untuk selalu mendukung hal-hal baik yang beliau lakukan kelak. Jangan lupa juga untuk berani bersuara dan mengkritisi kebijakan beliau kelak kalau dirasa itu merugikan masa depan bangsa tercinta kita. Tapi ingat, jangan mencari-cari kesalahan beliau hanya karena kita diawalnya gak dukung beliau.
Selamat menjadi orang nomer 1 di Indonesia pak Pres Jokowi beserta Wapres Jusuf Kalla. Semoga janji-janji dan ikrar bapak selama kampanye bisa terlaksana. Selama itu demi kemajuan bangsa, saya bakal dukung Bapak. Semoga menjadi pemimpin yang amanat bagi masyarakat yang 53%, 47% maupun yang gak milih sama sekali.
Oiya. Tol lautnya saya tunggu pak Pres!
Untuk pak Prabowo! seorang ksatria sudah biasa jatuh di medan perang, saat ia jatuh, ia tau satu hal yang harus dilakukan, Bangkit!! Terima kasih bapak telah maju dalam pencalonan kali ini, menambah ragam warna corak kepemimpinan calon yang akan kita pilih, meski akhirnya kalah. Hasil rekapitulasi dari KPU tidak akan sedikitpun mengurangi rasa hormat saya kepada bapak yang setidaknya telah berusaha memperjuangkan ikrar bapak untuk Indonesia lebih baik, meski akhirnya gagal sebelum bapak benar-benar memperjuangkannya.
Salam dari anak bangsa yang 47%
0 komentar:
Posting Komentar