seharusnya kau ada disini |
aku mungkin
satu dari sekian banyak lelaki biasa. Memilikimu adalah keinginanku. Jika hari
ini kamu masih mengharapkan seseorang yang bukan aku hadir dalam kehidupanmu,
maka aku hanya akan berkata, “sayang, kamu hanya akan pergi jauh dengan lelaki
selain aku, berggandengan tangan hingga berpelukan, namun ingatlah! kamu akan kembali mengingatku sebagai satu-satunya penyesalan
yang akan kamu rindukan selamanya”.
Aku akui
memang aku tidak seganteng Brad Pitt, atau juga tidak se-macho Vino G. Bastian. Aku tidak sekeren
Armand Maulana, pun tidak sehebat Duta SO7. Aku tidak mempunyai suara seindah Bruno Mars
ataupun seempuk Charlie Puth. aku hanya lelaki bertampang biasa yang bermodal
kunci seadanya namun siap bernyanyi untukmu kapan saja meski dengan suara yang
apa adanya.
Aku memang
tidak sehebat anak-anak yang suka membuang duit untuk travelling, aku juga
tidak se-gaul mereka yang suka mengabadikan moment dengan selfie atau grovie
dimanapun tempatnya berada, akupun tidak se-kece mereka yang suka mengunggah foto tiket
masuk kebioskop ketika hendak menonton film terbaru, karena bagiku
itu tidak penting. Bagiku yang terpenting saat ini adalah aku berada
disampingmu menapaki terjal jalan menuju puncak, menarik tanganmu saat jalannya
sulit, memeluk tubuhmu jika anginnya sedang kencang, menjadi penopangmu waktu
kau sudah mulai merasa menyerah karena lelah. Tentang siapa yang nanti akan
menemanimu menikmati samudera di atas awan. Itu terserah kamu.
Jika kamu tanya
apa cita-citaku sejak kecil? Aku akan bangga menjawab aku ingin jadi astronot
pertama yang membuat lapangan golf di bulan. Sehingga bisa dijadikan ajang
buang duit sekaligus tempat nongkrong bergengsi bagi orang yang berduit lebih
macam Bill Gates, Warren Buffet, Mark Zuckerberg, Michael Bloomberg sampai Roman
Abramovic dan semua konglomerat juragan minyak mentah yang tersebar di seluruh
daratan Timur-Tengah. Tapi pertanyannya kenapa sekarang bukannya aku jadi
astronot? Aku akan menjawab “sebab itu percuma”. Iya, percuma aku jadi astronot kalo seumur hidupku tidak mengenal kamu *cieee
Sayang, aku
bukan orang yang mudah termakan obsesi hanya karena aku suka Chelsea sedangkan
kamu lebih suka MU. Aku tidak peduli betapa marahnya kamu waktu aku tidak
memakai parfum saat jalan. Atau betapa bencinya kamu saat kupencet hidungmu
sampai keluar komedo. Aku tetap tidak peduli betapa geramnya kamu dengan
kebiasaan mandiku yang hanya sekali dalam sehari. Sama seperti halnya
ketidakperdulianku ketika kamu marah karena gaya rambutku yang selalu kumel. Kamu tau? Aku
melakukan semua hal itu memang sengaja. Karena bagiku diperhatikan olehmu itu
menyenangkan sekali. Meski terkadang kamu sampai manyun nyaris terlihat seperti
ikan koki.
NB : Inti dari tulisan ini adalah tidak ada intinya, yang penting kalian (bacanya) ikhlas, ridho. insya allah jadi daging buat saya :v
NB : Inti dari tulisan ini adalah tidak ada intinya, yang penting kalian (bacanya) ikhlas, ridho. insya allah jadi daging buat saya :v
komentarku bisa jadi daging juga nggak nang?
BalasHapusinsya allah bisa. Nanti suruh afriza bikin aplikasi convert komentar jadi sate :v
BalasHapusbhuhaahahah :D
Hapusbicara soal aplikasi, aku mau bikin aplikasi bukan cuma bisa kirim voice note, gambar atau video, tapi juga bau terutama bau kentut, gimana? kentutmu bisa direkam atau nggak buat sample? shishishi -_-