Danang Putra Arifka's

Blog

Genangan Dan Kenangan

Leave a Comment
8 Juli 2018, Genangan dan Kenangan




Aku rindu hujan yang jatuh dari payon sebuah kedai kopi. Keras kafein terserap dan alunan irama rintik tetes rindu memenuhi isi kwaci dalam balutan gelisah yang aku gigit dengan menahan hati setengah sakit.

Seseorang beranjak dari sebuah cangkir yang sudah habis tinggal ampas. Sedang di luar hujan masih saja deras. Seperti sengaja mengantar ingatan-ingatan itu kembali pada setiap kepala yang pernah kehilangan. Berdiskusi dengan hati. Mengaduk kopi dengan takaran rindu dan benci yang masih mengendap di kebimbangan sunyi.

Kaki-kaki berhenti di depan pintu. Dibiarkannya alas kaki menunggu. Sebab hujan datang menjelma serupa rindu. Sementara aku memeluk diri, dalam gelap sepi, dan masih terpenjara di matamu.

Hujan sudah mulai reda, tapi terasa ada yang tertinggal di dada. Adalah suara serak yang seperti terdengar dari kejauhan memanggil namamu. Dan hujan benar benar telah reda. Aku jadi bisa menemuimu dimana mana. Dari bawah payon sebuah kedai kopi aku memohon dalam diam yang tak siapapun mendengar. Semoga besok hujan turun lagi. Karena di setiap sisa genangan-genangan air hujan, aku menemukan kenangan-kenangan yang kekal dalam keabadian semesta kepalaku.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar