Danang Putra Arifka's

Blog

Aku Mencintaimu Dan Jarak

Leave a Comment


Ada yang bagus dimatamu, yang tidak jadi terlihat bagus jika kita tidak berjarak. Aku rasa tidak terlalu buruk untuk bilang rindu, meski mengatakannya itu mudah, dihati terasa payah. Hal-hal yang memaksa kita untuk lebih sabar menghadapi ego sendiri, menjadi salah satu hal paling berharga yang aku belajar bersamamu.

Bukankah sesuatu itu menjadi biasa saat saling berdekatan, menjadi sangat terasa saat berjauhan? Bukankah lebih nikmat mengatakan rindu dengan hati yang bergemuruh daripada menyampaikan rindu dengan tertawa-tawa. Kepercayaan dan komunikasi adalah dua hal yang memungkinkan kita untuk sering bergesekan, namun kita akan mampu mengatasi segalanya, sebab aku yakin yang jauh itu hanya raga, bukan hati kita.

Aku selalu menempatkanmu dikepalaku sebagai ikat penyemangat. Kalender jadi hitungan jarak lintasan kita berlari. Januari, februari, maret sampai desember hanya nama bulan, bukan bentang rintang yang siap menjegal kaki kita. Seberapa jauh dan lamanya, pada akhirnya kita akan sampai jua pada garis temu. Hanya aku, kamu dan Tuhan yang tau kapan itu.

Bukankah rindu yang hebat adalah rindu yang akhirnya menyatu? baik menyatu tepat waktu  maupun sedikit terlambat. Bukankah seseorang yang menyederhanakan makna cinta hanya sekadar peluk dan cium mesra itu keterlaluan? Aku mencintaimu lebih dari itu, lebih dari sekedar curiga dan cemburu. Lebih dari dinginnya tubuhku yang kupeluk sendiri. Lebih dari menutup telingaku dari berita tidak benar tentangmu. Lebih dari semuanya, aku mencintaimu dan segenap jarak antara kita.

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar