Berawal dari kelancanganku bercerita sebuah hal menarik padamu. Tentu saja, --sesuatu yang tidak kamu sadari adalah-- aku sedang berada dalam sebuah misi menaklukkan hatimu. Tapi aku rias sedemikian rupa sehingga terdengar seperti aku hanya seorang teman biasa yang sedang bercerita kebiasaannya padamu.
Aku bicara sangat cerewet, banyak sekali yang aku bahas, terutama tentang, pada dasarnya lelaki itu bebas dalam berpikir, --sesuatu yang tentu juga tidak kamu sadari adalah-- cerita-cerita bohongku itu tanpa sadar mengikatmu perlahan-lahan. Disebabkan aku tau, jalan pikiran lelaki adalah cerita lama yang akan selalu terdengar menarik ditelinga perempuan.
Aku rasakan ada pergeseran definisi dari 'pesan singkat' yang selama ini kita tau. Kurasa ia tidak lagi cocok disebut singkat jika kita berdua pelaku dibalik huruf-huruf itu. Jam dinding jadi tidak punya harga diri setiap menjelang sepertiga malam. Semakin pembicaraan kita tidak jelas arahnya, semakin aku menyadari bahwa aku sudah memiliki satu tempat dihatimu.
Ada sebuah titik balik dimana pada akhirnya aku justru dikejutkan oleh rasa nyamanmu yang dibuktikan dengan 'Selamat pagi!' melalui pesan singkat setiap pagi-pagi bangun tidurku. Bukankah ini keterlaluan kalau sampai aku mengecewakanmu yang teramat manis?
Aku berpikir, akan sejauh mana aku membawa perasaan ini? Sesungguhnya seberapa pentingkah aku untuk hari-harimu? Atau, tertawakah kamu saat kamu tau ternyata aku bercerita bohong demi untuk memilikmu?
--Kalau memang, iya, marah, marah saja! Tapi nanti setelah jadi kekasihku--
0 komentar:
Posting Komentar