Memikirkan Pikiran Kamu

Sebentar. Kamu diam saja! Aku minta waktumu untuk sebentar saja wajahmu aku renungi. Sementara kamu diam, aku akan mencoba memikirkan pikiran kamu.

15 menit sebelum kamu duduk di kursi sebelahku, tepat saat kita berdua saling diam diatas motor bututku, disaat itu apakah kamu sedang ingat seseorang? Seseorang yang kamu mau tetapi kamu gagal mendapatkan yang kamu inginkan darinya, seperti perasaan.

Sesampainya disisiku, kamu mengangkat tangan, memesan ice bubble pelangi dan seblak pedas. Darimana kamu tau hidangan yang kamu pesan ada disini? Padahal kamu tidak membuka buku menu. Intuisi atau kamu memang sering kesini? Dengan siapa?

Kamu tertawa, sambil mengunyah bubble, sesekali menguah kepedesan. Bahasa tubuhmu mengalun ragu, pelupuk mata dan garis dibawah matamu tidak serasi. Adakah kebohongan yang sedang coba kamu tutupi?

Sepanjang berbicara, tidak sekalipun ku temui handphone-mu berbunyi. Sebuah hal yang menimbulkan tanda tanya besar dikepalaku. Rasanya seperti dijebak dengan trik murahan. Sesungguhnya ingin kulihat layar hp-mu, untuk ingin tau logo pesawat mungil menangkring di layar atas hp kesayangnmu.

Aku masih tidak habis pikir memikirkan pikiran kamu. Apakah dengan tau semuanya aku akan puas? Tidak. Manusia tidak punya rasa puas. Aku rasa cukup itu jadi rahasiamu saja. Sembari aku menyayangimu, sembunyikan itu dibalik senyummu.