"Jangan jadi dewasa yang membosankan!" Sebuah pengingat yang sudah terlanjur basi. Coba lihat aku! Siapa yang mau jadi seperti aku? Bertumbuh merunut hari dengan hal-hal yang itu-itu saja.
Aku mendefinisikan hidup sebagai perpindahan satu fase ke fase selanjutnya sesuai dengan tabel periodik dimana kita terlahir sebagai bayi, kelak kita bertumbuh menjadi anak-anak yang kemudian meremaja, mendewasa dan menua.
Tapi disitulah titik balik segalanya, saat kecil kita ingin cepat dewasa, sudah dewasa malah pengen balik jadi anak-anak. Bukankah semua fase pada akhirnya tetap akan kita lalui? Atau barangkali memang begitu manusia, saat ada sedikit goncangan dalam dirinya, kesadarannya menolak menjadi tua.
Kalau ada yang tau caranya jadi dewasa yang tidak membosankan, bagi ceritamu padaku! Sebab aku tidak tau. Aku taunya cuma waktu masih anak-anak suka-main, remaja-belajar, dewasa-bekerja. Bahkan aku belum tau rasanya menjadi tua, mungkin saja menjadi tua adalah memikirkan anak-anak, mungkin juga tidak.
Jika dari matamu aku terlihat membosankan, barangkali kamu harus melihat pada dirimu terlebih dahulu. Siapa tau dirimu yang sekarang adalah bukan dirimu yang semestinya, melainkan dirimu yang bertahun-tahun lalu masih duduk di taman kanak-kanak.
0 komentar:
Posting Komentar