Kita aneh ya? Dulu begitu nyaman saling bertukar segala hal mengenai perasaan, seperti; kuserahkan segalaku kepadamu, kamu berikan semuanya untukku. Obrolan tengah malam kita tidak ada yang penting, bukan? Tapi terasa amat penting saat sudah sejauh itu kita mampu bertahan.
"Aku nangis kok kamu diemin?"
"Kamu tau tidak? Apa yang terjadi jika kamu nanti tidak denganku? Kamu akan abadi"
"Minum obatnya langsung banyak ya! Biar cepet sembuh".
"Kamu berhasil membuat es jerukku terasa tawar, mie instanku jadi terasa hambar".
"Kamu sadar tidak? Sudah sampai sejauh ini aku membawamu".
"Aku ini orang sakti, kamu tidak percaya? Aku bisa melihat masa depan, ia sedang berdiri didepanku".
"Kalau nanti kamu pergi, itu pasti aku yang salah sebab tidak bisa membuat kamu bahagia saat bersamaku".
"Aku berjanji akan membahagiakanmu sampai tidak ada sedikitpun ruang untuk kepalamu memikirkan yang lain".
"Maaf, aku salah memanggil namamu".
"Aku tidak apa-apa kalau tidak masuk surga, aku sudah punya satu bidadari disini".
"Kalau sedang rindu seperti ini rasanya aku ingin dipukul Hulk sampai terpental kepangkuanmu".
"Matamu seperti pohon jambu yang lebat, aku ingin berteduh dibawahnya, selama-lamanya".
"Berpisah baik-baik itu tidak ada, kan?"
"Jangan pergi!".
"Mulai hari ini, jalan ini namanya diganti nama kita".
"Cinta usus minum yakult, kalau cinta kamu harus minum apa?".
"Aku gendong, mau?".
"Terimakasih sudah mau ke aku".
"Kenapa alasan yang membuat kita sekarang seperti ini justru adalah alasan yang bukan semestinya?".
Coba lihat diri kita yang sekarang, yang sedang asik memberi makan ego masing-masing. Membuat semua yang pernah kita ingat menguap keudara seperti dua orang yang telah sama-sama asing, padahal pernah sedekat dua bibir yang bertemu. Kita tidak pernah bersepakat untuk supaya begini. Namun memang ada benarnya juga menjauh untuk lupa, demi menjaga jiwa untuk tetap berdenyut meskipun (masih) tanpa rasa. Namun itu tetap tidak membenarkan bahwa kita seperti harus berpura-pura tidak tau siapa aku-siapa kamu seperti saat ini.
0 komentar:
Posting Komentar