Jika Aku Membahasakanmu ke Dalam Bahasaku

Dalam bahasa inggris aku mengingatmu sebagai "if the Wonders of the World were seven, you're number eight".

Dalam bahasa jepang, kata yang paling menggambarkan kamu adalah "Kawaiiii"

Dalam bahasa cina, kata lain dari namamu adalah "Ai".

Dalam bahasa india aku berusaha membuatmu tersenyum dengan mengatakan "Mei apse pyar karta hu" setiap hari.

Dalam bahasa kucing yang bahkan kamu tidak bisa pahami, aku bisa mengerti, ketika dia "Meong" dia sedang memanggil-manggil namamu.

Dalam bahasa orang tuli kamu adalah udara disekitar, yang meski tiada bisa didengar, rindumu sudah tersampaikan melalui getar.

Dalam bahasa angin, kamu adalah dingin yang meminta permisi agar dibukakan pintu pori-pori untuk menghaturkan semilir dalam hati.

Dalam bahasa benda yang jatuh, kamu adalah gravitasi, tempat dimana semuaku akan berpulang setelah lelah dengan hidup yang dipenuhi basa-basi.

Dalam bahasa kita, namamu adalah lagu ceria, setiap hari tiada putus ku putar-putar terus. Pagi hari kamu menjelma nada keroncong, siangnya jadi Reggae, senja hari tiba-tiba kamu berubah jadi lagu patah hati, setibanya malam berubah lagi jadi nada alam yang menenangkan.