Danang Putra Arifka's

Blog

P i s a h

1 comment


Kita itu mirip seperti origami. Indah, meski rumit. Pun sampai sudah pisah, tetap rumit. Dibiarkan sakit, dikenang, pahit.


'Pisah' adalah sebuah kata yang tidak ada manis-manisnya sama sekali. Ia tidak cukup memisahkan namun juga menghapuskan. Ia mengubah memori yang awalnya terasa biasa saat masih bersama, menjadi kenangan yang teramat berharga setelah tidak bersama.


Seharusnya pada setiap sepasang rasa yang  lepas, ingatan juga turut serta hilang tanpa bekas.


Itulah, alasan kenapa harusnya kamu lebih baik hilang. Meski tidak harus hilang dari dunia ini, minimal dari ingatanku. Apapun itu. Termasuk ingatan saat ku cium tangan dan keningmu, pun saat ku peluk raga dan rasamu, semuanya. Supaya tidak pada setiap wajah orang-orang, ku jumpai dirimu. Supaya aku tidak seperti orang ketakutan saat mendengar petir menyambar yang seolah ku dengarnya bagai namamu. Supaya tidak selarut ini aku tenggelam dan menyatu dengan ketakutan dan rasa sakit.


Pisah, mengaburkan batas antara kesadaran dan kewarasanku. Sampai-sampai aku bertanya, seperih inikah pisah itu? Atau jangan-jangan aku yang hanya pintar berkata-kata saja? 

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

1 komentar: